Para pembaca Rabu Tu yang terhormat, kali ini saya selaku penulis perlu kiranya menegur pembaca sekalian dengan harapan penulis dan para pembaca sekalian akan memiliki hubungan emosional yang lebih erat. Ini sebagai rasa silaturrahmi, bahwasanya yang menulis ini bukanlah seorang penulis hebat. Penulis Rabu Tu ini adalah orang biasa yang sedang belajar. Bukankah nabi menganjurkan bagi umatnya untuk menuntut ilmu, yaitu menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahat. Artinya segala apa yang kita pikirkan sekarang ini, walaupun itu sudah kita pengang sebagai sesuatu yang yakin, mungkin saja nanti apa yang kita yakini itu akan goyah. Oleh sebabnya kita harus terus menimba ilmu pengetahuan dari mana saja, dari siapa saja, dan walau sampai kapanpun.
Ketika penulis menuangkan pikiran kedalam tulisan kata dan kalimat ini, terkadang juga dilanda keragu-raguan, atau ada semacam rasa takut kalau-kalau tulisan saya ini akan membawa kepada penafsiran yang salah pada orang lain. Namun demikian, pada saat ini penulis ingin mengingatkan, bahwasanya kitas masing-masing memiliki penilaian tersendiri terhadap sesuatu hal. Apabila kita melihat sesuatu, terkadang ada yang suka ataupun kita membencinya. Begitu juga ketika mendengar dan sebagainya. Semua penilaian ada pada diri kita masing-masing.
Apabila kita mempercayai sesuatu yang kita lihat, atau kita dengar, ataupun kita baca, itu semua tergantung kepada tingkat pemahaman kita. Daya nalar seseorang itu berbeda-beda, dan tergantung kepada minat dan kegemaran. Jika seseorang memiliki kegemaran tentang seni suara, tentulah dia akan memiliki perhatian yang lebih untuk seni suara. Begitu juga kepada hal-hal lain, dan itu meminta perhatiannya dan mengisi ruang hati dan pikirannya. Seseorang yang mengharapkan sebuah kepuasan didalam setiap pekerjaannya.
Singkat kata dari penulis Rabu Tu, bahwasanya semua tulisan ini silakan membaca, dan yang baik silakan diambil manfaatnya, dan yang tidak baik semoga dapat dilupakan.
Wallahu a'lamu bishshawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar