Sabtu, 01 Juni 2013

SHALAT SUNAT BARA'AH 100 RAKA'AT

Selesai wirid pendek ba'da shalat Magrib, dilanjutkan dengan shalat sunnat bara'ah 100 rakaat. Pada tiap rakaat setelah membaca surat Al Fatihah membaca Surat Al Ikhlas 5 kali (minimal dua rakaat). Setiap kali sujud, setelah selesai bacaan sujud, dilanjutkan berdo'a sebagai berikut:


Abdullah bin Mas'ud ra berkata bahwa Nabi saw telah bersabda, "Barangsiapa mengerjakan shalat di malam Nisfu Sya'ban 100 rakaat dan tiap-tiap rakaat dia membaca surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas 5 kali maka Allah swt menurunkan/ mengirimkan 500.000 malaikat. Tiap-tiap malaikat membaca satu daftar catatan (yang terbuat) dari cahaya. Mereka menuliskan pahala (orang yang shalat pada malam Nisfu Sya'ban) sampai hari kiamat."

Siti 'Aisyah ra berkata, "Semula saya tidur bersama Nabi saw. Ketika saya bangun, Nabi sudah tidak ada. Saya menjadi bimbang, saya mengira beliau pulang ke rumah salah satu isterinya yang lain, padahal malam itu adalah giliran saya. Lalu saya mencarinya ke rumah isteri-isterinya yang lain tetapi ternyata Nabi saw tidak ada di sana. Kemudian saya mencari ke tempat Fatiman ra, saya ketuk pintunya. Dari dalam ada suara bertanya, 'Siapa di pintu?' 'Saya 'Aisyah,' jawab saya. 'Saya ke sini mencari Nabi saw.' Maka keluarlah Sayyidina Ali, Hasan, Husen dan Siti Fatimah ra. 
dst...
silakan baca lanjutannya di:
http://books.google.co.id/books?id=BcUHTk2EDL4C&pg=PA153&lpg=PA153&dq=shalat+sunat+baraah&source=bl&ots=W6S0kFeZwS&sig=e-Uhs44mHgAsy38THIc02VcvBFY&hl=id&sa=X&ei=PASqUY7nLMnQrQfRs4BQ&ved=0CCcQ6AEwAA#v=onepage&q=shalat%20sunat%20baraah&f=true

Nisfu Sya’ban dengan Shalat 100 Rakaat

BAGI pengikut tarekat Naqsabandiyah termasuk TQN (tarekat qadiriyah wannaqsabandiyah) tidak kekurangan amalan sunnah seperti shalat, dzikir dan shalawat. Mereka memiliki amalan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Amalan harian diisi dzikir setiap habis shalat wajib. Sedang amalan mingguan diisi dengan hataman dan amalan setiap bulan adalah manaqib. Terakhir, amalan setahun sekali adalah shalat sunnah 100 rokaat.

Namun bagi tarekat lainnya tidak ada semacam aturan tersebut.  Karena itu TQN Kalipasir tadi malam bertepatan dengan malam nisfu sya’ban dan malam 17 Agustus 2008, dimana di hampir semua masjid dan mushala, RT-RQ  menyelengarakan peringatan Agustusan dan di mushola/masjid menyelenggarakan nisfu sya’ban dengan diisi shalat sunnah, baca quran yang tentu berbeda.

Bertempat di masjid Al Istikharah Kwitang Jakarta Pusat, sekitar 70 jamaah yang biasa hadir wirid mingguan di rumah pembimbing majlis al istisyarah, KH. Abu Bakar bersama-sama melakukan shalat 100 rokaat dengan mengambil waktu sekitar 2 jam.

Acara dimulai dari pukul 21.00 dan berakhir pukul 23.00 WIB. Namun karena tidak setiap orang irama shalatnya tidak sama, maka selesainya pun tidak sama. Sebab shalat ini dikerjakna sendiri-sendiri namun dalam satu masjid.

Shalat sunnah mutlak ini tidak jauh niatnya dari tiga hal: pertama, litoulil umr (minta dipanjangkan umur) kedua, lirrizkil halal (memohon limpahan rezeki yang halal) dan ketiga, lihifdzil iman (memohon agar iman terjaga). Kemudian bacaan setelah fatihah adalah qulhu (surat al ikhlas) dibaca 10 kali.

Selanjutnya setelah selesai mengerjakan shalat, doa dipimpin oleh Kyai Abu Bakar doanya sebagai berikut:

اللهم الرزقني قلبا تقيا نقيا من الشرك بريا لاكافر ولا شقيا
Artinya: Ya Alla Berikanlah aku rezeki, hati yang suci lagi bersih daripada syirik. Benar-benar bersih tidak kafir dan tidak sengsara.

Masalah legalitas mengerjakan shalat sunah hingga 100 rakaat itu sudah dikerjakan oleh ulama salaf dahulu. Semisal Imam Syafi’i mengerjakan shalat hingga 300 rakaat sehari. Namun bagi beliau mengerjakan 300 rekaat itu masih belum bermal banyak.

Kemudian dasar yang kuat misalnya dari hadits Rasulullah saw banyak sekali sabda Rasul yang membolehkan menambah-nambah bilangan rokaat. Sebab Nabi sering kali dimana-mana mengatakan “tatowwu’” atau searti dengan sunnah maka yang namanya tatowwu’ itu adalah bid’ah. Jadi bid’ah seperti shalat sunnah ini memang diperbolehkan khusus kepada umat Islam.

wallahu ‘alam

Sumber: http://tqnkalipasir.wordpress.com/2008/08/17/nisfu-syaban-dengan-shalat-100-rakaat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar