Manusia adalah makhluk berpikir dan mengingat segala hal yang dialami. Dalam al-Quran Allah swt berfirman:
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu ". (An-Nahl : 109)
Tentulah Allah swt mengharapkan manusia itu sebagai orang yang penuh kebaikan, dan bermula kebaikan itu dari niat atau inspirasi didalam jiwanya. Semua pekerjaan yang dilakukan oleh manusia itu tentulah memiliki harapan untuk kebaikan untuk dirinya sendiri. Supaya dirinya tetap baik, maka haruslah memasukkan segala sesuatu kedalam dirinya itu yang baik dan berasal dari segala yang baik-baik. Dengan cara demikian akan baiklah seluruh diri manusia, begitu juga didalam jiwa, pikiran dan perbuatannya. Makanan yang baik itulah yang musti diperhatikan, atas dasar takut memakan makanan yang tidak baik. Karena rasa takut akan mencelakakan jiwa manusia itu, maka ditetapkanlah hukum terhadap manusia supaya terlindung dia dari segala macam keburukan dan tidak terjerumus kepada kecelakaan. Semua diatur menurut hukum-hukum tertentu, yang mana membatasi manusia pada pekerjaan yang musti dilakukan, boleh dilakukan, tidak baik dilakukan, tidak boleh sama sekali dilakukan. Semua itu juga diatur sesuai kondisi dan relatif.
Seseorang menilai orang yang lain karena memang sudah tabi'at manusia saling mengenal satu sama lain. Suatu kualitas manusia menilai kualitas manusia yang lain, maka haruslah terlebih dahulu mengenali dirinya sendiri. Kebaikan yang ada pada dirinya sendiri, terhadap kesesuai dengan orang yang lain, pada penilaian suka atau tidak suka. Jadi tidak akan ditemukan kebenaran apabila tidak diketahui standard kualitas manusia sebenarnya, maka terlebih dahulu seseorang harus melakukan pengakuan kepada dirinya sendiri. Apabila seseorang telah beriman kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya dan naik saksi dengan sebenar-benarnya yang tumbuh dari hati nuraninya, maka Allah swt akan menjelaskan semua kekurangannya.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar