Hikmah - 7 Makna Janji Allah
لا يُشَكِّكَنَّكَ فِى الْوَعْدِ عَدَمِ وُقُوْعِ الْمَوْعُوْدِ وَإِنْ تَعَيَّنَ زَمَنُهُ لِئَلَّا يَكُوْنَ ذالِكَ قَدْحًا فِى بَصِيْرَتِكَ وَإِخْمَادًا لِنُوْرِ سَرِيْرَتِكَ
Artinya
Janganlah engkau menjadi ragu ragu akan janji Allah karena tidak terwujudnya apa yang dijanjikan, sekalipun telah ditentukan waktunya , supaya keraguan itu tidak merusak Mata Hati kamu dan tidak memadamkan cahaya Rahasia Batin kamu.
Penjelasan :
Allah telah berjanji untuk mengabulkan setiap doa. Seorang hamba yang telah bersungguh sungguh berdoa, namun belum juga dikabulkan oleh Allah, kadang tinbul suatu keraguan terhadap janji Allah tersebut.
Seorang yang beriman diuji oleh Allah dengan dikabulkanya doa atau belum dikabulkanya.
Sebagian yang lain ada yang diuji dengan terlaksananya janji Allah atau belum terlaksana.
Maka sikap kita adalah meyakini bahwa kehendak dan segala perbuatan kita adalah anugerah dari Allah s.w.t. Jadi, tidaklah layak kalau kita menuntut Allah dengan doa dan amal kita. Memang benar bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa dan memberi anugerah setiap amalan. Namun tidak ada makhluk manapun yang layak menagih janji tersebut. Janji Allah kembali kepada diri Nya sendiri .
Jangan coba coba untuk menuntut jani Allah, karena jika seandainya kita dituntut dengan amanah yang telah diberikan kepada kita niscaya amalan kita ibarat sebutir debu , tidak ada artinya apapun di hadapan Allah s.w.t.
Firman Allah dalam surat Al-Hujrat : 17 yang artinya ;
Mereka menganggap bahwa keislaman mereka itu adalah sebagai nikmat yang mereka berikan kepadamu Muhammad, sehingga kamu harus berterima kasih kepada mereka. Katakanlah kepada mereka : Janganlah kalian merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislaman kalian. Kebaikanya adalah untuk diri kalian sendiri. Sebenarnya Allah lah yang telah melimpahkan nikmat kepada kalian dengan memberi petunjuk kepada keimanan jika kalian adalah orang orang yang benar dalam pengakuan.
Di sinilah kita bisa memahami hakikat dan rahasia janji Allah.Maka bagi orang yang tidak mendapat petunjuk Allah, dia akan ragu , namun bagi orang yang mendapat petunjuk allah , dia akan yakin karen janji Allah kembali kepada Allah dan bukan menurut seleranya sendiri.
Wallahu "Alam
Hikmah - 8 Jalan Makrifah
اِذَا فَتَحَ لَكَ وِجْهَةً مِنَ التَّعَرُّفِ فَلاَ تُبَالِ مَعَهَا اِنْ قَلَّ عَمَلُكَ فَاِنَّهُ مَا فَتَحَ لَكَ اِلاَّ وَهُوَ يُرِيْدُ أَنْ يَتَعَرَّفَ اِلَيْكَ. أَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ التَّعَرُّّفَ هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ وََالْأَعْمََالُ اَنْتَ مُهْدِيْهَا اِلَيْهِ . وَاَيْنَ مَا تُهْدِيْهِ اِلَيْهِ مِمَّا هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ
Artinya :
Apabila Tuhan membukakan jalan bagimu untuk makrifat, maka janganlah engkau hiraukan tentang amalmu yang masih sedikit , karena Allah tidak membuka jalan tersebut melainkan Dia berjehendak untuk memperkenalkan diri Nya kepadamu.
Apakah engkau tidak tahu bahwa pengenalan ( makrifat) itu adalah pemberian Nya kepadamu, sedangkan segala amalmu itu hadiahmu kepada Nya ? Di manakan nilai hadiahmu kepada Nya dibanding dengan pemberian Nya kepadamu ?
Penjelasan :
Orang yang hatinya suci akan menerima pancaran Nur Ilahi ke dalam mata hatinya yang akan melihat hakikat bahwa Allah lah yang Maha Mulia, Maha Suci, Maha Tinggi, dan tidak bisa dikenali melainkan apabila Dia mengenalkan Diri Nya ( makrifat ).
Tidak ada Ilmu dan Amal apapun yang bisa menyampaikan ke derajat makrifat tersebut. Apabila hal tersebut benar benar disadari , maka tidak ada jalan untuk bisa mencapai kepada Allah melainkan menyerahkan sepenuhnya hanya kepada Allah s.w.t. Dan tidak menggantungkan kepada amal ataupun ilmunya.
Dalam perjalanan makrifat seseorang seseorang tidak terlepas dari kemungkinan ragu ragu,patah semangat bahkan putus asa, jika dia masih bersandar kepada sesuatu selain Allah.Maka tidak ada pilihan lain kecuali dengan berserah diri secara total kepada Allah , hanya Dia lah yang mempunyai Kuasa yang mutlak untuk memilih hamba hamba Nya yang layak mengenali Diri nya. Ilmu dan amal hanya digunakan untuk membentuk suasana hati yang berserah diri hanya kepada Allah.
Hanya hamba hamba Allah yang mencapai derajat penyerahan diri secara total inilah yang kemungkinan mendapat karunia Allah untuk mengenali Diri Nya ( makrifat ).
Maka jalan penyerahan diri secara total inilah yang merupakan gerbang menuju makrifat.
Orang yang mencari jalan penyerahan diri kepada Allah, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk bermujahadah, berjuang melawan godaan hawa nafsu, rajin melakukan amal ibadah, dan gemar menuntut ilmu.
Dhahirnya sibuk menjalankan syariat, batinya sibuk memperkokoh iman.
Firman Allah dalam Surah Al Ankabut : 69 , yang artinya ;
Dan orang orang yang berusaha dengan bersungguh sungguh karena memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya kami akan memimpin mereka ke jalan jalan Kami, dan sesungguhnya ( pertolongan ) Allah beserta orang orang yang memperbaiki amalnya .
Orang yang bermujahadah pada jalan Allah dengan menuntut ilmu dan mengamalkanya, memperbanyak ibadah,berdzikir, mensucikan hati, maka Allah menunjukan jalan dengan memberikan taufik dan hidayah sehingga terbuka kepadanya suasana hati berserah diri kepada Allah, tanpa ragu ragu dan ridho terhadap apa yang dilakukan karena Allah s.w.t.
Maka terbawalah dia ke gerbang makrifat, yang hanya Allah sajalah yang menentukan kemakrifatanya .
Wallahu 'Alam
Hikmah - 9 Keadaan Menentukan Perbuatan
تَنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ الأَعْمَالِ لِتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الأَحْوَالِ
Artinya :
Bermacam macamnya jenis perbuatan adalah karena terjadinya bebagai keadaan.
Penjelasan :
Ahwal adalah bentuk jamak dari lafal Haal, yaitu keadaan dan suasana hati.
Artinya suasana hati inilah yang akan membentuk keadaan suatu amal. Amal adalah perbuatan yang dilakukan secara lahiriyah, sedangkan haal adalah suasana dan perbuatan hati.Jadi amal berkaitan dengan lahiriyah, sedangkan haal berkaitan dengan batiniyah.
Jika hati menguasai seluruh anggota badan, maka perbuatan hati itulah yang akan membentuk perbuatan lahiriyah.
Haal atau suasana hati inilah yang dianggap sebagai pengalaman rohani dalam proses mencapai hakikat dan makrifat.
Haal bisa menumbuhkan Dzauq atau rasa yang berkaitan dengan hakikat ketuhanan sehingga akan melahirkan makrifatullah.
Oleh karena itu, tanpa haal tidak akan memperoleh hakikat guna menuju gerbang makrifat.
Ahwal atau suasana hati yang menguasai hati nurani berbeda beda, maka dengan perbedaan itulah akan timbul perbuatan yang berbeda beda pula. Suasana hati harus difahami secara sungguh sungguh oleh orang yang memasuki perjalanan thoriqoh, supaya dapat menumbuhkan kebahagiaan dan ketentraman pada setiap amal perbuatan dan dapat mencapai tujuan dengan benar. Baik dengan shalat, dzikir, puasa, mujahadah, maupun latihan menahan hawa nafsu.
Wallahu 'Alam
Hikmah - 10 Ikhlas Adalah Ruh Daripada Ibadah
الاََعْمَالُُ صُُوَرٌٌ قَائِمَةٌ وَاََرْوَاحُُهََا وُجُوْدُ سِرِّ الاِخْلاَصِ فِيْهَا
Artinya :
Amalan dhahir adalah badan, sedangkan ruhnya adalah keikhlasan yang tersembunyi di dalam amalan dhahir tersebut.
Penjelasan :
Perbuatan lahiriyah digambarkan sebagai tubuh, sedangkan Ikhlas digambarkan sebagai nyawa yang menghidupkan tubuh tersebut.
Maka kita bisa merenungkan, apakah tubuh perbuatan ini ada nyawanya apa tidak ? Maka disitulah ikhlas ditntukan.
Perbuatan tergantung pada suasana hati, ikhlas pun bersumber dari hati.Jadi dua duanya bersumber dari hati.
Wallahu 'Alam
Hikmah - 11 Tidak ada Kesempurnaan Tanpa Keikhlasan
اِدْفِنْ وُجُوْدَكَ فِى اَرْضِ الْخُمُوْلْ ، فَمَا نَبَتَ مِمَّا لَمْ يُدْفَنْ لاَ يَتِمُّ نَتَاجُهُ
Artinya
Tanamlah keberadaanmu ke dalam bumi ketersembunyian ( yang tidak dikenal orang ), karena jika berbuah sesuatu yang tidak ditanam, hasilnya tidaklah sempurna
Penjelasan
Hikmah ke 11 ini mengajak kita menyelami sesuatu yang lebih lembut lagi yaitu hakekat keberadaan kita. Kita yang diciptakan Allah dari tanah maka jasad kita akan dikembalikan ke tanah lagi. Sedangkan roh kita berasal dari Allah dan roh adalah urusan Allah maka ia akan kembali kepada Allah.
Pada permulaan perjalanan seorang pengembara kerohanian membawa bersamanya sifat sifat basyariah, seperti kehendak, pemikiran, cita cita , angan angan dan lain lainya.
Latihan kerohanian atau bermujahadah akan menghancurkan sifat sifat keji dan memutus rantai rantai daya tarik alam sekitar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hijab nafsu dan akal akan menutup hati sehingga kebenaran tidak terlihat. Karena nafsu tidak pernah kenyang sementara akal akan selalu menemukan alasan alasan dan hujah, sehingga sulit untuk menerima kebenaran.
Firman Allah dalam surah Al-Furqon: 43 yang artinya
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhanya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ?
Menundukan nafsu bukanlah suatu pekerjaan yang enteng. Seseorang perlu kembali kepada hati, karena hati tidak akan pernah berbohong sekalipun akal menutupinya atas perintah nafsu. Kekuatan hati adalah ikhlas. Hakikat ikhlas yang sebenarnya adalah;
Firman Allah Surah Al-An'am: 162 yang artinya
Katakanlah sesungguhnya solatku, dan ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah semata Tuhan seru sekalian alam .
Dalam ikhlas tidak ada pamrih apapun. Semua karena Allah. Selagi kepentingan diri tidak dikuburkan, maka ikhlas pun tidak akan tumbuh dengan baik. Maka kuburkanlah kepentingan diri sedalam dalamnya.
Wallahu 'Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar