Jumat, 19 Oktober 2012

Beriman Kepada Allah

Bismillahirrahmanirrahim

Saya memulai tulisan ini dengan nama Allah swt yang pemurah untuk semua makhluk di alam jagad raya ini dan Allah swt yang menyayangi hamba-hamba-Nya yang shaleh di dunia dan negeri akhirat kelak. Kemudian dari itu shalawat beriring salam tidak lupa kita sanjung sajikan keharibaan Nabi kita Rasulullah Sayyidina Muhammad saw penghulu nabi, penutup segala nabi-nabi atau nabi akhir zaman.

Berbicara tentang manusia dan orang-orang yang berpikir dan menganggap diri lemah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup ini, maka mereka memerlukan Tuhan tempat mereka berdo'a dan mengharap. Dari pikiran dan pemahaman manusia itu ada yang memiliki pemahaman bahwa Tuhan itu tiada dan sebahagian lagi Tuhan itu ada dan berwujud. Dua golongan inilah yang utama dari manusia yang telah mengelola pikirannya karena dihadapkan pada rasa takut. Perasaan-perasaan takut itulah yang mendorong manusia untuk berharap dan mencari tujuan-tujuan pengharapan supaya perasaan-perasaan itu dapat terpuaskan, dan memperoleh kesenangan dan kebahagiaan. Karena manusia memiliki harapan itulah maka manusia melakukan usaha-usaha dengan cara-caranya masing-masing.

Beriman kepada Tuhan itu, sebenarnya sudah disatukan dengan suatu pemahaman oleh nabi kita karena peranan nabi mengharapkan manusia itu dapat terpimpin dalam berpikir dan teratur dalam sendi-sendi kehidupannya. Untuk menyatukan pemahaman tentang Tuhan maka diberi nama satu Tuhan yang bernama Allah. Nabi itu adalah pesuruh atau pembantu Allah supaya manusia dapat hidup lebih baik, dan mampu memecahkan segala persoalan dan kesulitan dalam hidupnya, sehingga Allah yang maha kuasa itu mentakdirkan kepada manusia segala hal yang baik-baik. Oleh karenanya haruslah kita memuji Allah yang maha pengasih dan penyayang. 

Apabila kita sudah memiliki pemahaman tentang Allah yang lurus tentulah tiada kesulitan lagi bagaimana kita mengelola cara hidup kita yang mendapat kasih sayang Allah, karena dengan cara itulah manusia dapat hidup lebih baik. Hidup lebih baik itu bahwasanya kita sudah memahami diri kita sendiri, memahami segala hal dan bagaimana kita seharusnya hidup tanpa ada gangguan, dan kita mengerti kemana arah hidup kita besok dan seterusnya. Oleh karenanya kita memerlukan keimanan kepada Allah dan hari akhir. Hari akhir yang bagaimana yang kita harapkan maka tentulah hari akhir yang bahagia dan sentausa.


Untuk dapat yakin dan percaya sepenuhnya tentang Allah maka kita harus berada didalam penguasaan daripada Allah swt, karena hal ini bukanlah pembicaraan semata-mata. Beriman kepada Allah swt bukanlah suatu tulisan dan komentar-komentar, tetapi kitalah yang harus memasuki kedalamnya, dan seluruh alam pikiran kita harus menyatu didalam seluruh perbuatan Allah swt. Memang hal ini memiliki pertentangan dari orang yang belum memasuki keimanan kepada Allah swt dengan keseluruhan, atau beriman kepada Allah swt secara kaffah. Segala hal tentang Allah itu tiada perlu dikatakan, karena segala perbuatan kita adalah perbuatan Allah swt. Pada bagian itulah kita perlu memahami, dan berharap kepada Allah yang rahman dan rahiim, karena segala hal pada takdir-Nya itu hanyalah Allah swt yang memiliki perencanaan. Pada diri kita didalam perbuatan tentulah menjaga diri kita sehingga tidak melakukan hal-hal yang buruk dan tercela.

Memahami Allah swt itu adalah menyeluruh dalam tiga hal, yakni perbuatan, perkataan, dan perasaan. Apabila ketiga hal ini sudah menyatu dalam sifat rahman dan rahiim itulah menjadikan kita memiliki tabi'at dan sifat-sifat yang baik. Jika seseorang telah memiliki sifat yang baik dari penggabungan ketiga hal itu, maka dialah menjadi orang yang benar, dan orang yang benar itu adalah wali dari pada Allah swt.

Semua orang ingin mencapai kepada tingkat yang terpuji dalam pandangan Tuhan semesta alam ini, maka haruslah menempuh jalan ilmu dan pengamalan yang benar dalam keimanan kepada Allah swt secara benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar